Sabtu, 16 Juli 2011

Wanita ideal dalam pandangan laki-laki

1. Pria usia dua puluh tahun lebih menyukai wanita yang cantik dan tubuh yang indah
Semua laki-laki dalam usi dua puluh tahun tanpa terkecuali mencari wanita yang memiliki wajah yang cantik dan tubuh yang indah. Sedangkan dalam usia seperti ini, kecondongan dalam kecantikan akhlak berbeda-beda antara laki-laki yang satu dengan yang lainnya.
2. Pria usia 30 tahun lebih menyukai wanita yang memiliki perhatian terhadap hal-hal yang materiil
Laki-laki yang usianya sudah mencapai tiga puluh tahun, dalam memilih pendamping hidup, ia tidak akan meprioritaskan kecantikan. Pada usia seperti ini, pandangan dan pola pikirnya lebih realistis. Dengan kata lain, dia akan mencari wanita yang bisa diajak bekerja.
3. Pria berusia 40 tahun lebih menyukai wanita yang agresif
Kemungkinan besar, laki-laki yang berumur 30 tahun akan mengalami kekacauan ketika usianya mendekati 40 tahun. Selama sepuluh tahun kondisi mereka tidak akan stabil, sebagai mana hasil penelitian.
4. Pria usia 50 tahun menyukai wanita yang mau memperhatikan dirinya
5. Pria usia 60 tahun menyukai wanita yang sehat
Setelah dari beberapa kriteria yang ada pada diri wanita yang didambakan oleh kaum pria seperti lembut, cantik, dapat menjadi rekan kerja atau sahabat, disana ada satu kriteria tambahan bagi laki-laki yang berumur 60 an. Laki-laki berusia 60an cenderung lebih mendambakan wanita yang sehat wal-‘afiyat.

Jumat, 15 Juli 2011

hak - hak yang harus dipatuhi oleh suami dan istri

Hak suami terhadap istrinya ada Sembilan, yaitu sebagai berikut :
1. Istri tidak boleh keluar rumah tanpa seizin dari suami
2. Tidak menolak jika diajak bersetubuh suaminya di saat dirinya suci
3. Tidak mencuri harta suaminya
4. Mendoakan suaminya
5. Menghormati keluarga suaminya
6. Tidak menyakiti suaminya dengan omongan
7. Membantu suaminya bila mampu
8. Tidak mengungkit-ungkit suaminya dengan hartanya
9. Tidak melarang suaminya menggunakan hartanya. (selagi dalam kebaikan)

Hak istri terhadap suaminya ada delapan, yaitu sebagai berikut :
1. Suami harus memberi nafkah terhadap istrinya
2. Tidak meninggalkan istrinya lebih dari 4 bulan
3. Tidak boleh memukulnya kecuali dalam masalah “ranjang”
4. Tidak menyetubuhinya lewat dubur
5. Tidak mendzaliminya dalam hal kasih saying
6. Tidak melarangnya mengunjungi orang tuanya
7. Memberi kelonggaran dalam nafkah hidup
8. Membimbingnya dalam masalah agama yang berkaitan dengan shalat, puasa dan hukum-hukum haid.

Jumat, 15 April 2011

Kesembuhan Yang Penuh Berkah

Ketika cobaan atau musibah menghampiri kita, seolah diterjang badai kehidupan. Banyak yang menyangka bahwa cobaan atau musibah itu adalah adzab dari Allah, dianggapnya sebagai murka Allah. Padahal jika kita renungkan lebih dalam, sebenarnya selagi kita masih hidup, Allah berkenan memberikan kesempatan agar kita memperbaiki kesalahan yang kita lakukan. Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang tidak pernah memberikan siksaan melainkan 'sentilan kecil' bagi kita hambaNya yang lalai dan lupa diri untuk kembali ke jalan yang benar. 'Sesungguhnya Allah tidak pernah memberikan siksa kepada seseorang walaupun sebesar zarrah sekalipun dan jika ada kebaikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipatgandakannya dan memberikan dari sisiNya pahala yang besar.' (QS. an-Nisaa' : 40).

Itulah yang terjadi pada seorang Ibu yang mengasuh anaknya seorang diri sampai kemudian putranya menginjak dewasa harus masuk rumah sakit karena penyakit kronis yang dideritanya. Setelah dilakukan pemeriksaan putranya dinyatakan oleh dokter bahwa sakit yang dideritanya harapan untuk sembuhnya sangatlah tipis. Menurut dokter agar memenuhi keinginan putranya dan berdoa, 'Siapa tahu ada harapan untuk sembuh, Allah Maha Menyembuhkan Ibu.' begitu tutur dokternya. Tentu saja hal itu membuat hati sang ibu menjadi sangat bersedih, apa yang dituturkan oleh dokter menjadi teringat bagaimana dulu ketika dirinya menjaga dan merawat suami nya dan akhirnya meninggal dunia justru ditengah kebahagiaan keluarga yang dirasakannya. Kesedihan yang dirasakan akan berpisah dengan putranya selama-lamanya. Seolah tiada lagi harapan yang tersisa orang yang dicintai menemani hidupnya.

Ia kemudian berisiatif shodaqoh untuk Rumah Amalia berharap keridhaan Allah untuk kesembuhan putranya. Dua pekan kemudian ada kabar yang cukup menggembirakan, dokter telah memberitahukan kepada sang ibu bahwa putranya memiliki harapan untuk disembuhkan dan keadaan sedikit demi sedikit telah membaik. Ahirnya putra beliau telah keluar dari rumah sakit dalam keadaan sehat walfiat. Semuanya sangat berbahagia dan bersyukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala atas kesembuhannya yang penuh berkah. Obatilah orang yang sakit dengan shodaqoh, bentengilah harta kalian dengan zakat dan tolaklah bencana dengan berdoa (HR. Baihaqi).

Penyakit Yang Menghambat Terwujudnya Keluarga Sakinah

Sudah menjadi sunnatullah dalam kehidupan, segala sesuatru mengandung unsur positif dan negatif. Dalam membangun keluarga sakinah juga ada faktor yang mendukung ada faktor yang menjadi kendala. Faktor-faktor yang menjadi kendala atau penyakit yang menghambat tumbuhnya sakinah dalam keluarga adalah,

1. Akidah yang keliru atau sesat, misalnya mempercayai kekuatan dukun, magis dan sejenisnya. Bimbingan dukun dan sejenisnya bukan saja membuat langkah hidup tidak rasional, tetapi juga bisa menyesatkan pada bencana yang fatal.

2. Makanan yang tidak halalan thayyiba. Menurut hadis Nabi, sepotong daging dalam tubuh manusia yang berasal dari makanan haram, cenderung mendorong pada perbuatan yang haram juga (qith`at al lahmi min al haram ahaqqu ila an nar). Semakna dengan makanan, juga rumah, mobil, pakaian dan lain-lainnya.

3. Kemewahan. Menurut al Qur’an, kehancuran suatu bangsa dimulai dengan kecenderungan hidup mewah, mutrafin (Q/17:16), sebaliknya kesederhanaan akan menjadi benteng kebenaran. Keluarga yang memiliki pola hidup mewah mudah terjerumus pada keserakahan dan perilaku manyimpang yang ujungnya menghancurkan keindahan hidup berkeluarga.

4. Pergaulan yang tidak terjaga kesopanannya (dapat mendatangkan WIL dan PIL). Oleh karena itu suami atau isteri harus menjauhi berduaan dengan yang bukan muhrim, sebab meskipun pada mulanya tidak ada maksud apa-apa atau bahkan bermaksud baik, tetapi suasana psikologis berduaan akan dapat menggiring pada perselingkuhan.

5. Kebodohan. Kebodohan ada yang bersifat matematis, logis dan ada juga kebodohan sosial. Pertimbangan hidup tidak selamanya matematis dan logis, tetapi juga ada pertimbangan logika sosial dan matematika sosial. Akibat Kebodohan sosial & matematis sosial maka sering terjadi pertengkaran dalam keluarga.

6. Akhlak yang rendah. Akhlak adalah keadaan batin yang menjadi penggerak tingkah laku. Orang yang kualitas batinnya rendah mudah terjerumus pada perilaku rendah yang sangat merugikan.

7. Jauh dari agama. Agama dalah tuntunan hidup. Orang yang mematuhi agama meski tidak pandai, dijamin perjalanan hidupnya tidak menyimpang terlalu jauh dari rel kebenaran. Orang yang jauh dari agama mudah tertipu oleh sesuatu yang seakan-akan menjanjikan padahal palsu.

Rabu, 30 Maret 2011

Aku tak bisa buatkanmu

Puisi tentang cinta

Aku tak sanggup

Ungkapkan semua rasa cinta

Biarkan semuanya mengalir

Apa adanya

Mungkin tak semua cinta

Terucap dengan kata-kata

Tapi Tuhan telah menakdirkan

Untuk pertama dan selamanya

Untuk mengisi dunia ini

Dengan sebuah rasa cinta

Tapi Tuhan telah menakdirkan

Untuk pertama dan selamanya

Untuk mengisi dunia ini

Dengan sebuah rasa cinta

Namun hawa pun tak mungkin

Mendengarkan cinta dari adam wooo

Tapi Tuhan telah menakdirkan

Untuk pertama dan selamanya

Untuk mengisi dunia ini

Dengan sebuah rasa cinta


Koleksi Pasha ft. Adelia yang lain.
Mp3 Download & Lirik Lagu Pasha ft. Adelia – Penghujung Cintaku
Gambar Artis Indonesia

Kamis, 17 Maret 2011

SEPULUH HAL YANG MEMBAHAGIAKAN

Sungguh banyak manfaat bila kita mau bersedekah, bermanfaat bagi diri kita kelak. Apalagi kalau sedekah itu dilakukan dengan hati-hati misalnya tidak menyakiti hati sipenerima, Allah akan memberikan pahala yang besar untuknya.
Ingatlah wahai orang yang suka besedekah !, sesungguhnya ada sepuluh hal yang dapat mengantarkan seorang hamba pada kedudukan orang-orang pilihan yang dimuliakan dan mendapatkan peningkatan beberap derajat.
1) Sering bersedekah kepada orang-orang fakir dan orang yang lebih membutuhkan.
2) Sering membaca Al-Qur’an setiap hari dan yang lebih utama setelah kita melaksanakan shalat fardu.
3) Bergaul dengan orang yang mau mengingatkannya pada urusan akhirat dan zuhud terhadap urusan dunia.
4) Silaturrahim kepada tetangga, saudara dan kerabat dekat.
5) Menjenguk orang yang sakit, karena orang yang sakit sangat membutuhkan dukungan dari orang-orang yang terdekatnya.
6) Membatasi diri bergaul dengan orang-orang kaya yang sudah dikendalikan oleh kekayaannya sehingga mengabaikan urusan akhirat.
7) Sering memikirkan tentang apa yang terjadi padanya besok.
8) Tidak banyak berangan-angan yang tidak bermanfaat dan sering ingat akan kematian.
9) Lebih banyak diam alias tidak banyak bicara atau bicara seperlunya saja.
10) Rendah hati, bersahaja, suka bergaul dengan orang-orang fakir dan dekat dengan anak-anak yatim serta orang-orang miskin dan mengelus-elus kepala mereka.